Sebagai bayarannya, kamu akan dibebani dengan tambahan 710 gram. Kalau berat tidak menjadi masalah, MacBook Pro cocok buat kamu. Apalagi kalau kamu masih hobi nonton DVD, dengan tambahan remote infra-merah akan lebih nyaman untuk nonton.
Seperti halnya MacBook Air, SuperDrive, port Firewire, port Ethernet, dan dukungan remote infra-merah juga absen di produk ini. Dan sedikit lebih berat dari MacBook Air, 1.6kg. Tapi jangan lupakan indah dan cemerlangnya layar retina dengan resolusi 2560 x 1600 piksel yang pastinya akan memanjakan mata.
Soal kapasitas penyimpanan juga tak begitu lapang. Namun kalau anggaran bukan menjadi masalah, kamu bisa saja mengganti SSD dengan yang berkapasitas lega. Pun, kalau masih bergantung dengan koneksi Firewire (dan belum bisa digantikan dengan Thunderbolt), ada adapter yang bisa menjembatani perangkat Firewire kamu dengan port Thunderbolt.
Jadi, pada dasarnya MacBook Pro Retina mirip dengan MacBook Air, hanya saja dengan performa yang jauh lebih cepat layaknya MacBook Pro.
AIR PLATFORM : GENERASI MASA DEPAN
Pada dasarnya, “Air Platform” (MacBook Air & MacBook Pro Retina) yang akan menjadi andalan Apple ke depan: SSD, minus drive optik, dan koneksi serba wireless. Apple sendiri menyebut MacBook Pro with Retina Display sebagai Next Generation MacBook Pro. Maka tak heran kalau tak lama lagi MacBook Pro, yang masih berbasis platform tradisional, akan hilang (phased out).
MacBook Pro tradisional masih dipertahankan karena dua hal: masih ada pengguna tradisional (drive optik dan koneksi kabel), dan faktor harga. Seiring waktu, pengguna akan beradaptasi dan meninggalkan Mac dengan platform “tradisional”. Seiring waktu pula, harga akan turun, sesuai dengan alam bisnis teknologi. Bisa jadi, dalam beberapa tahun ke depan, MacBook Pro Retina sudah bisa dibeli dengan harga mulai dari 1099 USD. Sehingga tak ada lagi alasan untuk terus memproduksi MacBook Pro tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar